Kisah sukses desainer hijab Ria Miranda. Dibalik kisah sukses seseorang, ternyata tersimpan batu
kerikil yang bisa menghantarkan orang tersebut untuk terbang. Hijab desainer Ria
Miranda memiliki kisah tersendiri ketika memulai dunia desain hijabnya. Awalnya
banyak yang mencibir, kalau desainnya dianggap aneh, dan tidak umum. Ada yang
mencibir desainnya seperti
baju orang mau ngaso, roknya kependekan, seperti kebanjiran dan masih banyak sindiran lainnya. Tetapi Ria Miranda tidak menyerah, usaha desain baju hijabnya sekarang sudah dikenal dimana-mana, laris manis dan menjadi trend setter busana hijab fashion muslim.
baju orang mau ngaso, roknya kependekan, seperti kebanjiran dan masih banyak sindiran lainnya. Tetapi Ria Miranda tidak menyerah, usaha desain baju hijabnya sekarang sudah dikenal dimana-mana, laris manis dan menjadi trend setter busana hijab fashion muslim.
Sejak remaja, Ria Miranda sudah bercita-cita ingin menjadi hijab fashion designer.
Setelah lulus dari SMA di Padang, dia melanjutkan ke ESMOD, kampus mode terkenal di Jakarta. Tetapi ayahnya memiliki keinginan lain, Ria disarankan untuk mengambil gelar sarjana, setelah gelar sarjana ada ditangan, terserah mau berkiprah dibidang yang disukai.
Akhirnya Ria Miranda melanjutkan kuliah Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas. Saat kuliah itulah akhirnya Ria mendapat hidayah memakai
jilbab. Memiliki bakat merancang hijab untuk mode dan syiar, yang saat itu
sering mendapat sindiran dari teman-temannya.
Dengan bakat dan tekad yang kuat, Ria Miranda merantau ke
Jakarta dan bersekolah di ESMOD dan menjadi fashion designer. Selama di
Jakarta, Ria bekerja menjadi fashion stylish di sebuah majalh terkenal, dari
situ dia banyak mengenal dasainer busana muslim ternama. Dari sana, Ria Miranda
mendapatkan banyak sekali ilmu dan masukan.
Berbekal ilmu yang didapat selama mejadi fashion stylish.
Akhirnya pada 2008, Ria Miranda terjun kedunia desain busana muslim.
Bermodalkan 15 juta saja, sudah tentu tidak sebanding untuk bertarung dengan
desainer senior yang sudah lebih dulu terjun. Untuk awalnya dia kerjakan
semuanya sendiri, mulai dari mencari tim hingga memasarkan melalui blog. Produksi
awal dinamakan Shabby Chic.
Meskipun masih baru, Ria Miranda memiliki semangat yang
tinggi dalam memulai usaha hijabnya. Trendy dan humble, yang disukai oleh wanita
pekerja profesional. Selain modal minim, halangan lain juga menghadang langkah
Ria, sulitnya mencari tim yang solid, menghadapi tukang jiplak tidak menjadi halangan bagi Ria. Cuek saja
tuturnya dan fokus untuk membuat karya selanjutnya.
Merasa rancangan hijabnya diterima oleh pecinta busana
muslim, akhirnya pada 2009, dia melepas label Shabby Chic dan diganti dengan
Ria Miranda. Dan usahanya semakin megglobal hingga ke mancanegara, seperti ke
negeri Jiran Malaysia. Keutamaan dari ekspansi adalah produk kita diterima oleh
Negara lain, bukan menghitung keuntungannya.
Bisnis Ria Miranda semakin berkibar. Mulai dari bekerja
sendiri, merekrut 5 karyawan dan sekarang sudah memperkerjakan 70 orang.
Butiknya bisa ditemukan di 12 kota, dan tidak ada sepeserpun dia pinjam dari
bank, termasuk membuka cabangnya di Malaysia. Dia percaya bisnis hijab fashion
ini akan terus bertumbuh.
Sumber : Dream.co.id
No comments :
Post a Comment